Senin, 24 Februari 2014

kisah anak menggendong ibunya

Suatu hari ada seorang anak sholeh yang mengendong ibunya yang tercinta. dikisahkan ibunya sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri.
saat perjalanan dari kota Madinah menuju kota Mekah dalam rangka melaksanakan ibadah Haji (Uje bilang perjalananya sampai berbulan2). Bisa dibayangkan panasnya terik matahari ketika siang dan dinginnya malam hari serta beratnya gendongan yang ada di pundaknya bukan? Betapa berbaktinya anak ini kepada ibunya, ingin membahagiakan ibunya yang sedang sakit dengan mengantarkanya menuju rumah Tuhan bahkan dengan menggendongnya, betapa besar pengorbanan dan usahanya.
Ketika akhirnya mereka sampai di kota Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji mereka bertemu dengan Rasulullah. Bahagia sekali sang anak beserta ibunya ini ketika mereka bertemu denga Utusan Tuhan yang sangat mereka cintai dan mereka rindukan.
Terjadilah percakapan yang kurang lebih seperti ini (maaf ane pake bahasa ane sendiri tapi insya Allah tidak melenceng dari apa yang dikisahkan Uje).
Sang anak bertanya kepada Rasul, “Ya Rasul..apakah saya sudah berbakti kepada orang tua saya? Saya menggendong ibu saya di pundak saya berjalan dari Madinah sampai Kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji”.
Seketika itu pula Rasul menangis, Kemudian Rasul menjawab dengan diiringi tangisnya yang tersedu2, “Wahai Saudaraku, engkau sungguh anak yang luar biasa, engkau benar2 anak sholeh, tapi maaf…..(sambil tetap menangis) apapun yang kamu lakukan di dunia ini untuk membahagiakan orang tuamu…. apapun usaha kerasmu untuk menyenangkan orang tuamu …. tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuamu yang telah membesarkanmu”
Subhanallah..ane langsung tersentak, (ane bayangin berjalan di padang pasir yang panasnya minta ampun, menggendong ibu ane selama berbulan2) emang ane pernah denger kisah ini sejak dulu, tapi baru kali ini ane “ngeh” mendengar cerita ini. Entah karna Uje menceritakan secara dramatis dan mengemas dengan indahnya ataukah karna ane akhir2 ini emang sedang mengalami beberapa peristiwa yang berkaitan dengan orang tua jadi serasa kisah ini mengena dalam hati ane. Sungguh besar jasa ortu kepada kita (bener2 gak bisa dibayangin berapa besarnya) sampai2 apapun yang kita lakukan gak kan pernah cukup untuk membalasnya (apalagi malah sering brantem, sering mbantah perintah, dsb. Bayangin berapa dosanya??). Ane bener2 merasa berdosa waktu mendengar kisah ini.
Sumber: ingatan penulis dengan gaya bahasa penulis tanpa berniat mengurangi ataupun menambahkan makna yang terkandung di dalamnya.
Kesempurnaan hanya dimiliki yang maha kuasa, jika ada kesalahan informasi maupun kesalahan kaata mohon dimaafkan..haha,
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar