Jumat, 28 Februari 2014

legenda batu menangis

Di kisahkan, pada jaman dahulu di sebuah bukit yang jauh dari desa, di bumi Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak janda itu luar biasa cantiknya, namun sayangnya perilakunya amat buruk. Gadis itu amat pemalas, dia tak pernah mau membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Pekerjaannya setiap hari hanya bersolek dan mempercantik diri. Di samping pemalas, anak janda yang cantik itu ternyata juga amat manja. Segala permintaannya harus selalu dituruti, setiap kali ia meminta kepada ibunya harus selalu dikabulkan. Ia sama sekali tidak peduli keadaan ibunya yang amat miskin.
Pada suatu hari, gadis itu meminta dibelikan baju baru, meskipun sebenarnya baju-bajunya masih banyak yang baru. Dengan amat sedih ibunya terpaksa harus membongkar simpananya agar bisa memenuhi keinginan anaknya. Keduanya segera berjalan beriringan untuk menuju ke pasar yang terletak di kota Si Gadis yang telah berdandan begitu cantik berjalan di muka dengan di iringi oleh ibunya yang berpakaian dekil dan kotor.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang pun memandangi keduanya. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandanginya. Dan si gadis pun sangat bangga melihat orang-orang begitu mengaguminya. Namun orang-orang pun juga mulai berkasak-kusuk melihat ada seorang perempuan tua berpakaian seperti seorang jembel selalu mengiringi gadis nan cantik itu.
Orang-orang mulai saling bertanya di antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang menduga orang tua yang berpakaian lusuh itu orang tua si gadis cantik, tetapi banyak pula yang berpendapat bahwa orang tua itu dayang-dayangnya. Dan si gadis yang mendengar kasak-kusuk orang desa di sepanjang jalan itu tanpa sadar menoleh dan mengamati ibunya. Tiba-tiba dia merasa amat malu memandang sosok Ibunya.
“Hai, gadis nan cantik. Apakah orang tua yang berjalan di belakangmu itu ibumu?” akhirnya orang-orang pun mulai bertanya kepada gadis itu.
“Bukan. Ia adalah dayangku,” kata gadis itu tak mau mengakui ibunya.
Keduanya pun melanjutkan perjalanannya lagi menuju ke pasar di kota. Namun tak berapa lama kemudian datang beberapa pemuda menggodanya.
“Hai, cantik. Apakah benar yang berjalan di belakangmu itu Ibumu?”
“Bukan, bukan ...! Kalian jangan menghina aku ya. Mana mungkin aku mempunyai ibu seperti dia. Lihat, aku begini cantik, apakah mungkin ibuku seorang jembel seperti dia? Dia adalah budakku!” jawab gadis itu kembali menyangkal Ibunya.
Begitulah, di sepanjang perjalanan menuju ke pasar kota, si gadis itu selalu menyangkal ibunya. Kepada orang-orang yang bertanya di sepanjang perjalanan, ia selalu mengatakan bahwa yang bersamanya adalah abdi atau dayangnya. Si ibu yang mendengar jawaban putrinya menjadi begitu sedih. Ia benar-benar tak menyangka putrinya yang amat ia sayangi tidak hanya pemalas, tetapi juga durhaka. Si Ibu yang selama ini selalu menyabarkan diri menghadapi perilaku anaknya yang buruk, akhirnya tak kuasa menahan rasa kecewa dan sakit hatinya.
“Oh, anakku. Tega nian kau mendurhakai ibumu. Murka apa yang akan kau terima dari Tuhan Sang Pencipta, Anakku ...” berkata ibunya di dalam hati dengan pilu.
Seiring dengan kata-kata ibunya itu, mendadak saja murka Tuhan datang menimpa gadis cantik namun durhaka itu. Perlahan namun pasti, tubuh gadis cantik itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, gadis cantik itu menjerit dan meratap dengan air mata bercucuran memohon ampun ibunya.
“Ibu ... ibu ... ampunilah anakmu ..!” gadis cantik itu terus meratap dan menangis memohon pengampunan kepada ibunya.
Namun semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, orang-orang masih dapat melihat kedua mata gadis itu, matanya masih menitikkan air mata seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis cantik yang kena kutukan ibunya itu kemudian disebut “Batu Menangis” hingga saat ini.

kisah anak bebek yang hilang

bebek Kisah Anak Bebek yang Hilang   sharing di sini berbagi ide, cerita, pengalaman, dan ilmu
Seekor bebek kecil telah hilang dari ibu dan saudara-saudaranya.
Dia hilang setelah bermain petak umpet di kolam dan sekarang semua bebek yang lainnya telah lenyap. anak bebek itu berjalan mencari-cari si induk dan saudara-saudaranya.
Dia berteriak memanggil ibunya dan keluar dari  alang-alang. “Kwek! Kwek!! mana saudara-saudaraku? mana ibuku? dia terisak-isak menangis.
Lalu ada suara yang sedang bermain di balik rerumputan. Mucul paruh kecil dan ekor yang sedang asik bermain di sangkar rumput kering yang panjang.
“Halo! Kwekk.. Kwekk..”
tetapi jawabannya, piyikk! piyikkk! Bukan Kwekk! Kwekk! ternyata bukan induk bebek, tetapi ayam betina dengan anak-anaknya.
Lalu si anak bebek itu kembali berjalan dan mencari – cari si induk. Ada yang bermain – main di balik tumpukan jerami kering. Paruh kecil dan bulu yang muncul di balik tumpukan jerami.
Itu pasti keluarga saya, pikir anak bebek. Halo… kwek…kwek….
Tetapi burung-burung itu malah pergi dan terbang, Cuit..cuitt..cuitt.. bukan kwek. Kwek..
Anak bebek itu lalu kembali berjalan dan tiba-tiba ia melihat kaki yang sedang mengayuh-ngayuh di atas air dan burung – burung berleher panjang itu mencelupkan sebagian kepalanya ke dalam air. “Kwek. Kwek..apakah kalian adalah saudara-saudara saya? Anak bebek berleher panjang berkata.
“Hooooonk..hoooooonk. Bukan, kami angsa. Lalu angsa itu memeberitahu, ibumu ada di sana, di dekat lili air.
“Ahhh, itu dia. Ibu!!!!” Itik kecil itu memanggil ibunya.
“kamu kemana saja, nak, Ibu mencarimu ke mana-mana. Kamu menghilang
ya Ibu, tapi sekarang aku sudah kembali.
 “Kwekk. Kwek. Kwek”
Bebek – bebek itu tertawa bahagia

kisah sedih seorang anak bernama rara kecil

Praaang!” suara itu terdengar ke seluruh rumah. Tampak seorang gadis berusia 11 tahun sedang gugup terdiam ketakutan atas apa yang tlah ia perbuat.
“Rara pasti ini kerjaan kamu lagi?!? Sudah berapa kali mama bilang jangan main di dalam rumah!!! Lihat itu kerjaan kamu! Sudah vas bunga yang ke berapa kali yang kamu pecahkan ini?!? “gertak seorang ibu yang tak tahan dengan kelakuan anaknya.
“Mama tidak mau tahu pokoknya kamu harus bersihkan sekarang juga!” Sambung ibunya kembali.
“enggak, enggak mau!! Lalu ia pun lari dari hadapan ibunya dan menuju ke dalam kamar.
“eh eh Rara! Melawan kamu yah!?! Ucap ibunya kewalahan. Di kamar setelah mengunci kamar tanpa ada perasaan bersalah ia langsung bermain boneka. “boneka kenapa yah mamaku galak sekali sama aku, tiap hari kerjaannya maraah terus!” gumamnya pada boneka tersebut. Dan boneka itu hanya terdiam tak berkutik. Rara adalah gadis yang nakal dan tidak pernah mau diatur dirumah maupun disekolah, tidak heran jika ia banyak dimusuhi oleh teman-temannya dan sering kena marah ibunya akibatnya ulahnya disekolah sehingga ibunya kerap sekali bolak-balik sekolah karena dipanggil oleh bapak kepala sekolah akibat ulahnya yang sudah tidak dapat ditelorir lagi, akan tetapi tidak pernah terbesit dihatinya untuk berubah menjadi anak yang baik, entah ada apa dengan dirinya. Sampai ibunya sendiripun heran atas kelakuan anaknya.
“ri, nanti kamu pulang bareng adikmu ya??, jangan biarkan dia kelayapan nanti yang ada dia akan membuat ulah baru yang membuat ibu dipanggil lagi oleh kepala sekolah.”baik bu jawab kakanya yang sedang mngikat tali sepatu.
Setelah bel pulang berbunyi, riri pun menjemput adiknya didepan pintu kelasnya. Didalam perjalanan pulang rara berkata pada kakanya ‘ka, coba lihat deh sepatuku?”ada apa? sahut kakanya, kemudian kakanya kaget sekali melihat sepatu adiknya yang sudah tidak layak lagi dipakai, sepatuku sudah robek ka, aku malu sama kawan-kawan kata mereka sudah bandel kere lagi!! Iya , nanti kaka benerin ketukang sol sepatu, tapi kamu janji jangan nakal lagi ya??ucap kakanya dengan nada menasehati.
Keesokan harinya ketika Rara ingin berangkat kesekolah Rara merasakan pusing yang sangat melilit-lilit kepalanya, sebelumnya rara sering merasakan pusing tapi tidak pernah dianggap paling dia hanya minum obat panadol atau paramex saja sudah sembuh, tapi pusing kali ini sangat berbeda, ia menundukkan kepalanya dilipatan tangannya diatas meja makan. “Kamu kenapa ra??”tanya riri heran, “pasti kamu pura-pura sakit lagi deh biar dikasi izin mama biar tidak masuk sekolah, padahal pasti ketika mama sudah keluar rumah, kamu dengan diam-diam keluar dari jendela dan kembali kerumah sebelum mama sampai kerumah, ya kan??” Kemudian rara tersenyum sambil menahan sakit yang ada dikepalanya. Kali ini aku sungguhan ka??ucap rara meringis. “alaaah kaka tidak percaya!!” Ucap riri ragu.
Kemudian dengan berat hati ia memaksakan diri untuk pergi ke sekolah walaupun dalam keadaan fisik yang semakin memburuk. Jam pelajaran pertama kedua dan ketiga ia mencoba untuk bersabar dan menahan rasa sakit yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Ketika bel istirahat berbunyi, tanpa banyak berfikir dan lihat kanan kiri ia langsung menuju klinik kesehatan yang ada disekolah, akan tetapi rasa sakit itu terus menggeliat dikepala rara sehingga baru saja dia keluar pintu kelas tiba-tiba pandangan rara menjadi buram dan badannya terjatuh dilantai dan tidak sadarkan diri.
Niiinuuut…niiiinuuut…niiinuuut, suara ambulan itu membuat para penghuni mobil-mobil yang ada dijalan menyingkir dan mempersilahkan ambulan untuk jalan terlebih dahulu, Rara tergeletak tak berdaya didalamnya menuju rumahsakit FATMAWATI setelah dokter yang ada di klinik sekolah menyarankan agar Rara dibawa kerumah sakit segera.
Sesampainya dirumah sakit Rara di masukkan kedalam ruangan pemeriksaan, setelah dideteksi ternyata Rara mengidap penyakit yang sangat parah sehingga dia harus ditempatkan diruang ICU. Diluar kamar ICU sudah hadir Ibu dan kakanya, kemudian dokter memberitaukan bahwa Rara mengidap lumpuh dikedua kakinya.Perasaan Ibu dan kaka nya bagaikan disambar petir, karena tidak menyangka sama sekali, rara yang begitu lincah dan jahil mengalami lumpuh untuk seumur hidupnya.
Kemudian ketika rara siuman, ia melihat Ibu dan kakanya sudah berada disampingnya dan setelah itu ibunya menjelaskan bahwa ia harus dirawat dirumah sakit. Sesungguhnya rumah sakit ini adalah hal yang paling dibenci oleh rara, ketika itu ia menolak untuk tinggal dirumah sakit dan reflek ingin bangun dari tempat tidurnya akan tetapi ia merakan kakinya yang kaku tidak dapat digerakkan, disitu ia baru tersadar bahwa ia mengalami lumpuh dikakinya. Luapan airmata pun terus mengalir dari mata ibu dan kakanya yang tidak tega melihat raranya yang duduk lemah tak berdaya diatas kasur rumahsakit.
Rara tetap pada pendiriannya untuk tidak ingin dirawat dirumah sakit, ia ingin agar ibunya saja yang merawatnya dirumah, dokterpun mengizinkan dengan syarat ia harus mematuhi syarat-syarat yanmg diberikan dokter.kemudian mereka setuju, sampai dirumah rara merasa sangat gembira walaupun ia hanya bisa duduk diatas kursi roda. Rara mengisi hari-harinya dengan menulis puisi-puisi yang ia sudah sangat gemari dari kecil.
Diam-diam ibu dan kakanya sudah menyiapkan pesta ulangtahun rara yang dua hari lagi akan berlangsung, Rara sangat senang mendengarnya karena ia tau bahwa teman-temannya pasti akan datang dan disitulah ia akan memanfaatkan waktu untuk meminta maaf kepada kawan-kawannya atas ulahnya yang pernah ia lakukan. Hari itu pun tiba, rara telah dibelikan gaun yang sangat manis oleh ibunya, kemudian ibunya memakaikan gaun yang ada dan rara sangat manis terlihat dengan gaun itu, ibunya meneteskan air mata ketika menyisirkan rambut rara yang kian hari kian rontok disebabkan oleh penyakit leukemia yang menggerogoti dirinya.
Ketika acara pemberian hadiah kaka muncul dengan membawa hadiah yang Rara sulit untuk menduganya, sorakan teman-temannya untuk membuka isi kado yang diberikan membuat Rara membuka dan ketika rara sudah membukanya. Iya pun menitikan air mata begitupun dengan kakanya. karena ia teringat akan hal yang pernah ia minta ke kakanya untuk membenarkan sepatunya yang rusak, akan tetapi kali ini kakanya memberikan sepatu baru yang sangat indah.
Rara sedih karena ia tak mungkin lagi untuk memakai sepatu itu untuk berjalan walaupun sebenarnya ia sangat ingin sekali, setelah itu ia berpelukan dengan dengan kakanya dan suasana harupun menyelimuti ruangan pesta semua menangis haru dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Kemudian rara meminta waktu kepada hadirin yang datang untuk mengizinkanya membacakan puisi yang ia telah buat yang ia ngin persembahkan untuk mamanya yang selama ini telah sabar merawat dan mendidiknya. Suasana menjadi tambah haru dengan bacaan puisi tersebut. Dan ketika rara baru saja menyelesaikan bacaan puisinya tiba-tiba saja tangannya yang memegang mikrofon terjatuh kebawah dan ibunya nya langsung menghampiri dan terus memanggil nama anaknya yang sakit itu. Ternyata detak jantungnya sudah tidak berdenyut lagi dan inilah ikhir hidup dari kisah seorang rara kecil yang sangat jahil dan lugu.
Ketika setelah pemakaman tak senagaja kakanya menemukan buku Diary rara yang tersimpan dibawah bantalnya. Disitu baru terungkap bahwa kenakalan Rara selama ini adalah akibat beban psikologis yang ia rasakan sejak kecil yang selalu meliat kedua orang tuanya bertengkar tiap hari hingga akhirnya berpisah, yang semuanya ini ia tidak inginkan ia sangat mendambakan mempuanyai keluarga yang utuh akan tetapi yang terjadi perceraian antara mama dan papanya,.. karena itu Rara meluapkan kekecewaannya itu dengan besikap jahil dan bandel dirumah dan disekolah.
Timbullah rasa penyesalan yang sangat mendalam pada diri sang Mama,” Waktu tidak mungkin berputar kembali, tidak ada gunanya juga menyesali hal yang sudah terjadi, Mama akan terus mendoa’kanmu disana nak, beristirahatlah engkau dengan tenang , kami mencintaimu.”

Rabu, 26 Februari 2014

penyesalan seorang kakak terhadap adiknya

Tania dan Niki adalah kakak beradik.Jarak umur mereka lamanya 7 tahun.Tania sudah terbiasa dimanjakan oleh orang tuanya,sekarang dia menjadi tidak dimanjakan lagi karena kelahiran adiknya.Tania tidak terima.Ia ingin tetap dimanja seperti dulu.”kamu kan sekarang sudah besar,sudah kelas 6 lagi!masa mau dimanja terus sih?” itulah ucapan yang sering orangtuanya ucapkan.Tania kesal sekali.Ia merasa orangtuanya itu tidak menyayangi dia lagi.Karena itu,sampai sekarang Tania selalu marah-marah pada Niki walaupun Niki hanya salah sedikit.Ia sering dimarahi orangtuanya,tapi itu lebih membuat dia merasa kalau orangtuanya itu tidak menyayanginya lagi.
Niki sekarang sudah berumur 4 tahun.Ia sangat senang jika melihat buku cerita. ia belum bisa membaca.Jadi,jika ingin membaca cerita,ia meminta mamanya untuk membaca cerita itu.Tania dan Niki tidur di kamar yang sama.Tempat tidur mereka dua tingkat.Dulu,sebelum ada Niki,Tania bisa tidur dimana saja.Di atas atau di bawah itu terserah Tania.Tetapi sekarang,ia harus mengikuti kemauan adiknya.

Pada suatu malam,saat mereka sudah berbaring di tempat tidur hp Tania berdering.Ternyata itu sms dari Dinda,teman karibnya.”Hai ... ,, kamu lagi apa ??” isi pesan itu.Lalu dengan cepat Tania membalas sms itu.”Kak,kata mama kan gak boleh sms’an kalau udah malam begini.” Kata Niki.Tania pun langsung memarahi adik nya itu.”Ih!! diam deh kamu !!! gak usah ikut campur !!!sudah cepat tidur !!” kata Tania sambil membentak.Niki pun langsung tidur.setelah 1 jam kemudian,Niki terbangun karena mendengar suara ketikan hp.Ternyata kakaknya itu masih sms’an.”Kak,kok lama sekali sih sms’an nya?ini kan sudah larut malam!”kata Niki “ihh !!!!!!! sudah kakak bilang kan kamu itu tidak usah ikut campur !!! diam saja deh !!!! besok kan libur jadi terserah aku!!!!” bentak Tania dengan kasar.”ya sudah deh kak,Niki tidur duluan ya!!selamat tidur kak!!”ucap Niki perlahan.
Keesokan harinya,mereka berangkat ke mall.”Ma,nanti kita ke toko buku ya!Niki mau membeli buku cerita princess... !!” pinta Niki kepada mamanya. “Iya sayang..” ucap mamahnya dengan lembut.”Ma,jangan ke toko buku donk!Tania mau nya ke timezone !!” kata Tania manja.”Ya sudah,kamu kan sudah besar,sudah punya hp sendiri,jadi main saja ke timezone sendiri !” Kata mamanya. “Papa temenin aku ya!”Kata Tania kepada papanya.”Papa kan mau menemani Niki,mama juga kan mau beli buah.”Kata papanya.Dengan muka cemberut Tania pun langsung lari tanpa pamit ke timezone.Setelah uang Tania habis,ia pun ke toko buku untuk mencari Niki dan papanya.Dia pun langsung meminta uang ke papanya.”Pa,minta uang lagi donk !!”pinta Tania “Minta uang lagi??tadi kan mama sama papa udah kasih 200.000 !! masa sudah habis sih?! Sudah !! jangan banyak main !! lebih baik kamu membeli buku seperti adikmu ini !!”kata papanya.”Papa kenapa sih?! Selalu beda-bedain aku sama Niki??Papa pilih kasih !!!”Kata Tania sambil marah-marah.Setelah selesai mereka pun pulang.
Pada malam itu saat Tania sudah berbaring di kasur,tiba-tiba Niki masuk sambil membawa buku ceritanya “Kak ...,lihat deh buku cerita Niki yang baru...!bagus kan?”kata Niki “Bilang aja kamu mau pamer !! buku jelek gitu di pamerin !!”kata Tania sambil membentak.Tiba-tiba hp Tania berdering,ternyata itu sms dari Dinda lagi...,ketika sedang asyiknya Tania sms’an lalu Niki meminta kakaknya itu untuk membacakan cerita.Lalu Tania membentak adiknya itu “Ih !! kamu gak liat apa kakak lagi sms’an !!! baca sendiri donk !! jangan minta di bacain aja !!”kata Tania sambil membentak.”Tapi kak,Niki belum bisa baca,tolong lah kak !! sekali saja .. !!” kata Niki “ihh !!!! kakak bilang TIDAK MAU berarti TIDAK !!!!!!!! “Tapi kakak janji ya mau bacakan cerita ini buat Niki !!”kata Niki “IYA !!!!! ya udah cepetan kamu tidur !!! ganggu kakak aja !!!!” kata Tania “ya udah deh kak Niki tidur duluan ya !!! selamat tidur ya kak !!!”kata Niki.Seminggu kemudian... ,, tapi buku cerita itu belum juga dibacakan oleh Tania.Padahal Tania waktu itu sudah berjanji.Niki terus menerus menanyakan kapan cerita itu akan di bacakan,,tapi Tania selalu menjawab “nanti”.
Pada hari itu ... , Niki hendak mengambil bonekanya yang jatuh dari lantai atas ke jalan raya,ketika ia hendak mengambil boneka itu ada mobil kencang,lalu ia pun tertabrak.Lalu Niki pun dibawa ke rumah sakit.Darah segar terus mengalir dari hidung dan mulutnya.Tania yang waktu itu melihat kejadian adiknya tertabrak secara langsung sangat sedih ”mengapa waktu itu aku tidak menolong adiku?!padahal ia sudah meminta tolong kepadaku untuk mengambil boneka itu! mengapa ini semua harus terjadi ?! aku memang sangat bodoh !! Janjiku kepadanya juga belum aku tepati.Aku memang sangat bodohhhh !!!!!!!!!!!!!” gumamnya sambil menangis.Lalu dokter pun keluar dan memberitakan bahwa Niki sudah tidak ada.Orangtua Tania dan Tania pun sangat syok.Karena mereka tidak menyangka Niki sudah tidak ada.Tania sangat menyesal karena selalu menyia-nyiakan kesempatan bersama adiknya itu

perempuan tua dan hantu jadi-jadian

Dahulu kala ada seorang wanita tua yang sangat-sangat gembira dan selalu penuh dengan sukacita, walaupun hampir tidak memiliki apa-apa, dan dia sudah tua, miskin dan tinggal sendirian. Dia tinggal di sebuah pondok kecil dan menghidupi dirinya dengan membantu tetangganya mengantarkan pesanan, dia hanya mendapatkan sedikit makanan, sedikit sup sebagai upahnya. Dia selalu giat bekerja dan selalu terlihat.
Disuatu sore, di musim panas, ketika dia  berjalan pulang ke rumahnya, dengan penuh senyuman seperti biasanya, dia menemukan sebuah pot hitam yang besar tergeletak di tanah!
"Oh Tuhan!" katanya, "Pot ini akan menjadi tempat yang bagus untuk menyimpan sesuatu apabila saya mempunyai apa-apa yang dapat disimpan disana! Sayangnya saya tidak memiliki apa-apa! Siapa yang telah meletakkan pot ini disini?"
Kemudian dia melihat ke sekeliling berharap bahwa pemiliknya tidak jauh dari sana, tapi dia tidak melihat siapapun disana.
"Mungkin pot ini memiliki lubang," katanya lagi,"dan karena itulah pot ini dibuang. Tapi pot ini akan sangat bagus bila saya meletakkan setangkai bunga dan menaruhnya di jendela rumahku, saya akan membawanya pulang."
Dan ketika dia mengangkat tutupnya dan melihat ke dalam. "Ya ampun!" teriaknya dengan terkagum-kagum. "Penuh dengan emas. Betapa beruntungnya saya!"
Di dalam pot tersebut dilihatnya tumpukan koin emas yang berkilap. Saat itu dia begitu terpana dan tidak bergerak sama sekali, kemudian akhirnya dia berkata
"Saya merasa sangat kaya sekarang, benar-benar kaya raya!"
Setelah dia mengucapkan kata-kata ini beberapa kali, dia mulai berpikir bagaimana dia dapat membawa harta karun itu kerumahnya. Pot berisi emas itu begitu berat untuk dibawa, dan dia tidak menemukan cara yang baik selain mengikat pot itu pada ujung selendangnya dan menariknya sampai ke rumah.
"Sebentar lagi hari akan menjadi gelap," katanya sendiri dan mulai berjalan. "Ah.. sekarang lebih baik! karena tetanggaku tidak akan melihat apa yang saya bawa pulang ke rumah, dan saya bisa sendirian saja sepanjang malam, memikirkan apa yang saya akan lakukan dengan emas ini! mungkin saya akan membeli rumah yang besar dan duduk-duduk di perapiannya sambil menikmati secangkir teh dan tidak bekerja lagi seperti seorang Ratu. Atau mungkin saya akan mengubur emas ini di taman dan meyimpan sedikit emas ini di teko tua ku, atau mungkin .. wah.. wah.. saya merasa tidak mengenal diri saya sekarang."
Sekarang dia merasa lelah karena menarik pot yang berat itu,  berhenti sejenak untuk beristirahat, dan berbalik melihat ke hartanya.
Dan dilihatnya pot itu tidak berisi emas, tapi hanya tumpukan koin perak di dalamnya.
Dia menatap pot itu dan menggosok matanya, dan menatap kembali.
"Saya berpikir bahwa pot tadi berisi emas! Saya mungkin bermimpi. Tapi ini adalah keberuntungan! Perak lebih tidak menyusahkan, gampang di pakai, dan tidak mudah dicuri. Koin emas mungkin membawa kematian untuk saya, dan dengan setumpuk koin perak ini..."
kemudian dia berjalan lagi sambil memikirkan apa yang harus dilakukannya, dan merasa seperti orang kaya, hingga akhirnya dia keletihan lagi dan berhenti beristirahat dan menengok kembali apakah hartanya masih aman; dan saat itu dia tidak melihat perak, melainkan setumpuk besi!
"Saya menyangka pot itu berisi perak! saya pasti bermimpi, Tapi ini adalah keberuntungan! sungguh menyenangkan. Saya dapat menjual dan mendapatkan satu penny untuk satu besi tua ini, dan satu penny lebih gampang di bawa dan di atur dibandingkan emas dan perak. Mengapa! karena saya tidak harus tidur dengan gelisah karena takut di rampok. Tapi satu penny betul-betul dapat berguna dan saya seharusnya menjual besi-besi itu dan menjadi kaya, benar-benar kaya."

kemudian dia berjalan lagi sambil memikirkan apa yang harus dilakukannya dengan uang penny nya nanti, hingga sekali lagi dia berhenti beristirahat dan menengok kembali apakah hartanya masih aman; dan kali ini dia tidak melihat apa-apa selain batu-batu besar dalam pot itu.
"Saya menyangka pot itu berisi bersi! saya pasti bermimpi, Tapi ini adalah keberuntungan! karena saya sudah lama menginginkan batu besar untuk menahan agar pintu pagar saya tetap terbuka. Sungguh hal yang baik memiliki keberuntungan."
Perempuan dan Jadi-JadianDia menjadi sangat ingin melihat bagaimana batu itu nanti bisa menahan pintu pagarnya agar selalu terbuka, dia akhirnya berjalan terus hingga tiba di pondoknya. Dia membuka pintu pagarnya, berbalik untuk melepaskan selendangnya dari batu besar yang tergeletak di belakangnya. Tetapi apa yang dilihatnya bukanlah batu besar, melainkan serpihan-serpihan batu.
Sekarang dia membungkuk dan melepaskan ujung selendangnya, dan - "Oh!" Tiba-tiba dia terlonjak kaget, sebuah jeritan, dan mahkluk yang sebesar tumpukan jerami, dengan empat kaki yang panjang dan dua telinga yang panjang, memiliki ekor panjang, menendang-nendang ke udara sambil memekik dan tertawa seperti anak yang nakal!
Wanita tua itu memandangnya sampai makhluk itu menghilang dari pandangan, kemudian akhirnya perempuan itu tertawa juga.
"Baiklah!" katanya sambil tertawa, "Saya beruntung! Cukup beruntung. Sungguh senang bisa melihat hantu jadi-jadian dengan mata kepala sendiri, dan bebas darinya juga! Ya Tuhan, saya merasa sangat bahagia!"
Kemudian dia masuk ke pondoknya dan tertawa sepanjang malam membayangkan kejadian tadi dan merasa betapa beruntungnya dia hari ini.

nabi sholeh as

Tsamud adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bagian dari bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir " terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis binasa disapu angin taufan yang di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.

Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud.Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag indah-indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang datar dan dipahatnya dari gunung.Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram ,sejahtera dan bahgia, merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahawa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.

Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mrk berqurban, tempat mrk minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.Mrk tidak dpt melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dpt mrk jangkau dengan pancaindera.

nabi huud as

Aad" adalah nama bapa suatu suku yang hidup di jazirah Arab di suatu tempat bernama "Al-Ahqaf" terletak di utara Hadramaut atr Yaman dan Umman dan termasuk suku yang tertua sesudak kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar dan sasa. Mereka dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehinggakan memudahkan mereka bercucuk tanam untuk bhn makanan mrk. dan memperindah tempat tinggal mereka dengan kebun-kebun bunga yang indah-indah. Berkat kurnia Tuhan itu mereka hidup menjadi makmur, sejahtera dan bahagia serta dalam waktu yang singkat mereka berkembang biak dan menjadi suku yang terbesar diantara suku-suku yang hidup di sekelilingnya.

Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh kaum Hud ialah suku Aad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaan mereka dpt memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalam hati, jiwa serta cara hidup mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yang mereka sedang tenggelam di dalamnya berkat tanah yang subur dan menghasilkan yang melimpah ruah menurut anggapan mereka adalah kurniaan dan pemberian kedua berhala mereka yang mereka sembah. Karenanya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.

Sebagai akibat dan buah dari aqidah yang sesat itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis, di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahiriahlah yang menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalam masyarakat di mana yang kuat menindas yang lemah yang besar memperkosa yang kecil dan yang berkuasa memeras yang di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yang didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat belas kasihan, sayang menyayang, jujur, amanat dan rendah hati. Demikianlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.

kisah menabjubkan seorang ibu

Bismillah ... Suatu hari seorang wanita duduk santai bersama suaminya , pernikahan mereka berumur 21 tahun, mereka mulai bercakap dan ia bertanya pada suaminya, ” Tidakkah engkau ingin keluar makan malam bersama seorang wanita?”. Suaminya kaget dan berkata,” Siapa? Saya tak memiliki anak juga saudara”. Wanita itupun kembali berkata,” Bersama seorang wanita yang selama 21 tahun tak pernah kau temani makan malam”. Tahukah kalian siapa wanita itu??

Ibunya…

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. 

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24)

Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan malam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya.

Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” Anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya.

“ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”. Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia.

“Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar bersamamu anakku?”

Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun pernikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya.

Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku”

Wanita tua…menantinya di depan pintu!

“Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil. Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: Anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua, dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti”

Lihat bagaimana jika seorang anak mengingat ibunya!

Sebuah syair berbunyi :

Apakah yang harus kulakukan agar mampu membalas kebaikanmu?

Apakah yang harus kuberikan agar mampu membalas keutamaanmu?

Bagaimanakah kumenghitung kebaikan-kebaikanmu ?

Sungguh dia begitu banyak..sangat banyak..dan terlampau banyak!

Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu.

Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku.

Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas.

Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku”

Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku..

Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan.

Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya.

Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!”

Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya.

Setelah beberapa hari, seorang laki-laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas”

Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri. Dan menulis sebuah surat berbunyi :

“Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya. Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam bersamamu”

Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun….

….dikisahkan kembali dari muhadharah syekh Nabil al ‘audhy-hafizhahullahu ta’ala-

Senin, 24 Februari 2014

lagenda gunung kelud dan dewi kilisuci



GUNUNG Kelud menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami. Seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat,Gunung Kelud terbentuk dari sebuah
pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.Untuk menolak lamaran tersebut,Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja
semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu
bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur. Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. ÓYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar
akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung
kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji.

Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan
pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. Bagaimanapun aktivitas Gunung Kelud dengan segala pernak perniknya menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Kediri.
Masuk Terowongan Lokasi Larung Sesaji ini sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter. Namun karena medannya naik turun,maka bisa membuat kaki kepenatan. Apalagi iring-iringan peserta upacara harus memasuki sebuah terowongan Gresco 2 yang diameternya sekitar 4 meter. Menariknya, kondisi terowongan
yang gelap gulita itu hanya dihiasi lampu petromaks dan lilin pada saat pelaksanaan larung sesaji. Terowongan yang membelah lereng Gunung Kelud ini panjangnya sekitar 200 meter. Kondisinya sangat mirip Tunnel Migbay Los Angeles yang cukup popular karena pernah menjadi ikon event pembuatan film King Kong produksi Hollywood. Begitu keluar dari terowongan ini, maka terlihatlah pemandangan indah kawah Gunung Kelud yang berwarna kehijau-hijauan. Air kawah seluas 12 Ha posisinya diapit 3 Gunung yakni Gunung Kelud, Gajah mungkur dan Sumbing begitu indah dan memesona. Pintu keluar terowongan menggunakan jalan setapak di atas tanah keras bebatuan, dengan menuruni tangga trapping beton kira kira 100 meter. Yang menarik, ketika kita memasuki bibir kawah Gunung Kelud peserta Larung Sesaji tidak boleh menggunakan alas kaki.
Maksud Larung Sesaji ini sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Lereng Gunung Kelud tepatnya berbagai sumber)
Kawasan Gunung Kelud terletak kurang lebih 35 Km dari kota Kediri atau 120 Km dari ibukota Provinsi Jawa Timur Surabaya. Termasuk gunung api aktif dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Panorama pegunungan indah yang alami dan udara sejuk membuat wisatawan kerasan berlama-lama di
kawasan ini.
Obyek Wisata Kelud sangat cocok bagi mereka yang berjiwa petualangan (adventure). Di antara panjat tebing, lintas alam, camping ground. Bahkan baru-baru ini dijadikan check point rally mobil nasional 2006. Jalan menuju Gunung Kelud sudah hotmiks dan dapat dilalui segala jenis kendaraan. Akan tetapi sebaiknya jangan menggunakan mobil sedan, karena 3 km menjelang masuk pintu gerbang terdapat tanjakan yang cukup terjal,
yakni kemiringan 40 derajat yang panjangnya sekitar 100 meter. Gunung Kelud hingga kini telah mengalami 28 kali letusan yang tercatat mulai tahun 1000 sampai 1990.






lagenda batu menangis

Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, “Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia….”
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
” Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis “.
Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa
Versi lain
Kelahiran Putri dan Wulan yang berbeda setengah jam telah memiliki pertanda dari alam. Putri lahir ditengah cuaca yang mendadak berubah begitu buruk, sementara adiknya muncul saat cuaca membaik.
Setelah keduanya mulai tumbuh, barulah kelihatan perbedaan yang mencolok. Wulan berakhlak lembut, penyabar, dan pengasih sementara si sulung Putri berwatak buruk nan mencemaskan.
Kuatir dengan keadaan tersebut, Awang dan Sari memasukkan Putri ke sebuah pesantren dengan harapan anaknya bisa berubah. Sayang, perilaku Putri justru malah semakin menjadi tanpa bisa dikendalikan pemilik dan pengasuh pesantren.
Puncaknya terjadi saat Awang mengunjungi putri suluangnya, keteledoran Putri membuat gudang dimana ia biasa bermalas-malasan terbakar. Putri sendiri selamat, namun sang ayah yang berjibaku menyelamatkan buah hatinya harus mengalami cacat fisik permanen.
Takut bakal dihukum akibat perbuatannya, Putri melarikan diri dari pesantren dan jatuh ke perangkat Julig, seorang dukun yang ingin mencari tumbal kepala seorang bocah.
Rupanya, tumbal tersebut bakal digunakan untuk pembangunan sebuah resort di pinggir pantai yang dikelola Darwin seorang konglomerat. Beruntung, muncul pasangan jin penghuni hutan tepi pantai Ranggada dan Sugari yang menyelamatkan Putri sekaligus membunuh Julig dan Darwin.
Saat Awang dan Sari dibuat bingung mencari keberadaannya hingga menghabiskan banyak biaya, Putri malah hidup bersenang-senang di istana jin Ranggada dan Sugari dengan pekerjaan sebagai pendamping anak tunggal mereka Elok.
Sayangnya biarpun sudah dimanjakan oleh kedua orangtua angkatnya, kelakuan buruk Putri yang telah mendarah-daging tidak bisa hilang. Akhirnya suami-istri jin Ranggada dan Sugari sudah tidak tahan lagi, mereka mengusir Putri keluar dari istana jin.
Setelah sempat terlunta-lunta dan nyaris diperkosa pemuda berandal, Putri dipertemukan juga dengan Awang dan Sari serta adiknya Wulan. Pertemuan tersebut berlangsung mengharukan karena mereka telah berpisah selama lebih dari 10 tahun.
Lagi-lagi suasana tentram hanya berlangsung sesaat, Putri kembali berfoya-foya karena sudah terbiasa bergelimang kemewahan tanpa perduli dengan orangtuanya yang sudah terancam bangkrut.
Sikapnya terhadap keluarga juga sangat buruk. Selain memperlakukan Wulan dan sang ibu seperti pembantu, Putri juga melecehkan sang ayah yang cacat. Bahkan, Awang yang berusaha membela Wulan malah dicelakai Putri, yang tidak menunjukkan penyesalan sedikit pun, hingga menemui ajalnya.
Di tengah kekacauan hidup dan ekonomi keluarga yang semakin morat-marit, apa yang harusnya terjadi tidak bisa dihindari lagi. Sang ibu akhirnya kehilangan kesabaran melihat kelakuan Putri. Yang lebih fatal, kemarahan kali ini jauh lebih parah daripada suami-istri jin Ranggada dan Sugari.
Tanpa sadar sang ibu mengucapkan sumpah atau kutuk. Akibatnya, Putri langsung menjadi sebuah patung batu yang terus mengucurkan air bening dari sepasang mata batunya. Konon, air itu adalah air mata dari penyesalan Putri yang sayangnya datang terlambat

saling tolong menolong


SI CICI KEMBALI BERMAIN SEPEDA BERSAMA ZAAMAH DAN CINTA PUN BERMAIN SENDIRIAN . KEESOKAN HARINYA CICI DAN ZAAMAH BERMAIN LAGI DI PAGI HARINYA TIBA TIBA BERTEMU DENGAN CINTA " ASALAMUALAIKUM CINTA .............." {KATA ZAAMAH DAN CICI} " HALAH........SOK BAIK , HA AKU KASIH PELAJARAN AJA KE MEREKA , MUPUNG ADA AIR BECEKAN ........." {KATA CINTA DI DALAM HATI} DAN CINTA PUN MENYIMPRATKAN AIR BECEKAN DENGAN SEPEDA DI SAMPINGNYA ZAAMAH DAN CICI " YAH........BAJUNYA KOTOR MAAF SENGAJA..........." {KATA CINTA} " GAK USAH PAKE DI CIMPRATIN BAJU KITA KAN JADI KOTOR!!..........." {KATA CICI MARAH KEPADA CINTA} " EMANG MASALAH BUAT KU .............." {KATA CINTA} "SUDAH NANTI KITA CUCI DI RUMAHKU " {KATA ZAAMAH} "BAIKLAH" {KATA CICI} ZAAMAH DAN CICI PUN MENUJU KE RUMAHNYA ZAAMAH . DI TENGAH PERJALANAN ZAAMAH DAN CICI MENDAPAT PENGUMUMAN YANG BERISI LOMBA BALAP SEPEDA DAN YANG MENDAPAT PENGUMUMAN BERATI ORANG YANG SUDAH DI DAFTARKAN  DAN SI ZAAMAH DAN CICI SETUJU DENGAN LOMBA ITU . KEESOKAN HARINYA MEREKA BERANGKAT MENUJU TEMPAT LOMBA ITU EH TIBA TIBA DI PERJALANAN BERTEMU CINTA DAN DIA MEMAMERKAN BAHWA DIA MENDAPAT PENDAFTARAN " YAH PASTI KALIAN TIDAK DAPAT........AKU DAPAT PENDAFTARAN LOMBA SEPEDA SEKARANG DONK........" {KATA CINTA PAMER} "EMANG KAMU DOANK KITA JUGA KALI......." {KATA CICI} "OH KALIAN JUGA HA....YA PASTI AKU PEMENANGNYALAH........" {KATA CINTA SOMBONG} "YA SUDAH KITA BERANGKAT SAJA KEBURU TELAT " {KATA ZAAMAH}. SESAMPAI DI SANA DAN DIWAKTU LOMBA SI CINTA MELAJU KENCANG , TIBA TIBA CINTA TERJATUH ......
" ASTAGFIRLLOH...... CINTA KAMU TIDAK APA APA " {KATA ZAAMAH} " KAKI KU SAKIT  "
{KATA CINTA} " YASUDAH KAMU AKU BONCENGIN DI SEPEDA KU YA....." {KATA ZAAMAH} " IYA..... " {KATA CINTA} DAN SI ZAAMAH MEMBONCENGI CINTA DAN BERSAMA CICI SEPEDANYA PUN DI TITIP SAMA PAK PENJAGA .... TERNYATA .... ADA ORANG YANG SUDAH MEMBALAP DAN IA PERTAMA MASUK FINSH , ZAAMAH DAN CICI MELAJU SEKENCANG MEREKA BISA DAN AKHIRNYA ZAAMAH KEDUA CICI KETIGA ....
DAN DI WAKTU PENGUMUMAN " JUARA PERTAMA ADALAH........ZAAMAH.......JUARA KEDUA ......CICI......". JUARA KETIGA YANG PERTAMA TADI {YANG SUDAH MEMBALAP} SIHLAKAN MAJU KEDEPAN UNTUK MENGAMBIL PIALA , KATA CICI " LAH....PAK SALAH PENGUMUMANNYA KALI.....BUKANNYA AKU JUARA 3 ZAAMAH JUARA 2 "  "BENER KOK " {KATA BAPAK YANG MENGUMUMKAN PEMENANG} " OH IYA BAPAK LUPA TADI KATA PAK PENJAGA ZAAMAH DAN CICI MENOLONG SI CINTA UNTUK KESELAMATAN SI CINTA  JADI KAMU SUDAH MENOLONG TEMAN ITU BAGUS ...."
" CINTA KAMU TIDAK MARAH ?..........." {KATA CICI} " TIDAK , KARNA KALIAN SUDAH MENOLONG KU.......KALIAN JUGA TIDAK SEPERTIKU ORANG JATUH MALAH DI TERTAWAKAN TAPI KALIAN ORANG JATUH DITOLONGIN DAN JUGA MAAF YA AKU SELALU MUSUH SAMA KALIAN..... " {KATA CINTA} " AKU SUDAH MAAFIN KAMU KOK "
{KATA ZAAMAH} "AYO MARI AMBIL PIALANYA " { KATA BAPAK PENGUMUM PEMENANG } " IYA PAK " {KATA ZAAMAH DAN CICI} " ALHAMDULILAH KITA BISA MENANG ..... PASTI ORANG TUA KITA SENANG DAN MENJADI PENGALAMAN YANG SANGAT INDAH........" {KATA CICI} " IYA ALHAMDULILAH......" {KATA ZAAMAH} " KALIAN MAAFIN AKU KAN , AKU KAN SERING NYELAKAIN KALIAN ........" {KATA CINTA} " KITA MAAFKAN KOK TIDAK BAKALAN AKU TIDAK MEMAAFKAN KAN KITA SESAMA MUSLIM ITU BERSAWDARA........ KITA JUGA HARUS SALING MAAF MEMAAFKAN........." {KATA ZAAMAH} "IYA BENAR ITU ...." {KATA CICI} " BERATI KITA TEMAN LAGI............" {KATA CINTA} "IYA DONK.........." {KATA ZAAMAH DAN CICI} AKHIRNYA MEREKA SEMUA MENJADI TEMAN BAIK :)...............................

PESAN DARIKU..........
KITA HARUS SALING TOLONG MENOLONG KEPADA SIAPA SAJA
 DAN
SALING MAAF MEMAAFKAN KEPADA SIAPA SAJA 
                                                         :}.............

faruk dan sayap

Hari Minggu yang cerah. Faruk bepergian ke hutan untuk berpiknik dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Setibanya di sana, mereka mulai bermain petak umpet.
Tiba-tiba, Faruk mendengar sebuah suara menjerit, “Hati-hati!” Faruk mulai melihat ke kanan dan ke kiri, tak pasti darimana suara itu berasal. Namun, tak seorangpun di sana. Kemudian, didengarnya suara yang sama. Kali ini, suara itu berkata, “Aku ada di bawah sini!” Tepat di sebelah kakinya, Faruk melihat seekor serangga yang tampak mirip sekali dengan semut.
“Kamu siapa?” tanya Faruk.
“Aku adalah seekor rayap,” makhluk mungil itu menjawab.
“Aku tidak pernah mendengar makhluk yang bernama rayap,” ledek Faruk. “Kamu tinggal sendiri?”
“Tidak,” jawab serangga itu, “Kami tinggal di sarang-sarang dalam kelompok-kelompok besar. Kalau kamu mau, aku akan memperlihatkan salah satu padamu.”
Faruk setuju, dan mereka berjalan. Ketika mereka tiba, apa yang diperlihatkan rayap pada Faruk tampak seperti sebuah bangunan tinggi tanpa jendela.
“Apa ini?” Faruk ingin tahu.
“Inilah rumah kami,” rayap itu menjelaskan.”Kami membangunnya sendiri.”
“Tapi, kamu begitu kecil,” bantah Faruk. “Kalau teman-temanmu ukurannya juga sama denganmu, bagaimana mungkin kalian bisa membuat sesuatu yang begitu besar seperti ini?”
Rayap tersenyum. “Kamu memang pantas terkejut, Faruk. Makhluk kecil seperti kami mampu membuat tempat-tempat seperti ini benar-benar mengejutkan. Tapi jangan lupa, semua ini gampang saja untuk Allah, Pencipta kita semua.”
“Lebih dari itu, selain sangat tinggi, rumah-rumah kami memiliki keistimewaan-keistimewaan lain. Misalnya, kami membuat ruang-ruang khusus untuk anak-anak, tempat-tempat untuk menumbuhkan jamur, dan kamar tempat ratu bertahta di rumah-rumah kami. Kami tidak lupa membuat sebuah sistem pertukaran hawa untuk rumah kami. Dengan cara itu, kami dapat menyeimbangkan kelembapan dan suhu di dalam ruangan. Dan, sebelum aku lupa, biarkan aku memberitahu hal-hal lain, Faruq. Kami ini tidak bisa melihat!”
Faruq sangat takjub. “Meskipun kamu begitu kecil sampai-sampai sulit terlihat, kamu bisa membuat rumah-rumah persis seperti gedung-gedung tinggi yang dibuat manusia. Bagaimana kalian melakukan ini semua?”
Rayap itu lagi-lagi tersenyum. “Seperti kukatakan sebelumnya, Allah-lah yang memberi kami semua bakat-bakat luarbiasa ini. Ia menciptakan kami sedemikian rupa hingga kami mampu melakukan hal-hal semacam ini. Tapi Faruq, sekarang aku harus pulang ke rumah dan membantu teman-temanku.”
Faruq memahami. “Oke, aku sendiri ingin pergi dan memberitahu orangtua serta teman-temanku tentang apa yang telah kupelajari darimu barusan.”
“Gagasan yang bagus, Faruk,” Rayap melambaikan tangan. “Jaga dirimu. Semoga kita bisa bertemu lagi.”

kamal dan kunang- kunang

Pada malam musim panas, Kamal dan keluarganya biasa menyantap makanan malam mereka di taman. Suatu malam di musim panas, ketika mereka bangkit dari meja, Kamal melihat seberkas cahaya timbul tenggelam di antara pepohonan di sisi taman. Ia pergi mendatangi pohon-pohon itu untuk melihat apa yang terjadi. Dilihatnya seekor serangga terbang melintas dengan cepat. Serangga itu sangat berbeda dengan yang biasa dilihatnya di siang hari. Serangga kali ini memancarkan sinarnya ketika terbang.
Serangga itu berhenti terbang untuk beberapa saat, dan mendatangi Kamal. “Halo, “ katanya. “Kamu kelihatan terkejut. Kamu sudah memperhatikan aku cukup lama. Namaku Kunang-Kunang. Namamu siapa?”
“Namaku Kamal. Kamu benar, aku belum pernah melihat serangga yang bekerdipan dengan sinar seperti kamu. Sinar hijau kekuningan memancar dari tubuhmu. Aku teringat ketika aku menyentuh sebuah bola lampu, tanganku terbakar. Apakah cahaya yang keluar dari tubuhmu itu tidak melukaimu?”
Kunang-kunang itu mengangguk. “Kamu benar, Kamal, waktu kamu katakan bahwa lampu menjadi sangat panas ketika memancarkan cahaya. Bola lampu menggunakan tenaga listrik untuk menghasilkan cahaya, sebagian tenaga listrik itu berubah menjadi panas. Itulah yang menyebabkan lampu menjadi panas. Tetapi, kami tidak mengambil energi luar untuk cahaya yang dipancarkan oleh tubuh kami.”
Kamal pikir ia mengerti. “Jadi, itu berarti kamu tidak menjadi panas?” ia bertanya.
“Itu betul,” kunang-kunang setuju. “Kami menghasilkan sendiri energi kami, dan kami gunakan energi ini dengan sangat hati-hati. Itu berarti, tak sedikitpun energi terbuang, dan energi itu tidak menghasilkan panas yang bakal melukai tubuh kami.”
Kamal menimbang sejenak, “Wah, itu betul-betul sistem yang dipikirkan dengan cerdik.”
“Ya, memang,” temannya setuju. “Ketika Allah menciptakan kami, Ia merencanakan segala sesuatu yang kami perlukan dalam kemungkinan cara yang terbaik. Ketika kami terbang, kami mengepakkan sayap sangat cepat. Tentu saja, itu adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak energi. Namun karena cahaya kami tidak banyak menggunakan energi, kami tidak punya masalah dengan itu.”
Kamal punya hal lain yang ingin ditanyakannya. “Untuk apa cahaya yang kalian pancarkan?”
Temannya menjelaskan: “Kami menggunakannya untuk menyampaikan pesan di antara kami, juga untuk melindungi diri kami sendiri. Ketika kami ingin mengatakan sesuatu satu sama lain, kami berbicara dengan mengedip-ngedipkan cahaya kami. Pada saat yang lain, kami memanfaatkannya untuk menakut-nakuti musuh kami, dan mengusir mereka dari kami.”
Kamal sangat terkesan dengan apa yang telah dikatakan temannya pada dirinya. “Jadi, apapun yang kamu perlukan ada di dalam tubuhmu, sehingga kamu tidak perlu berlelah-lelah!”
“Itu benar,” kunang-kunang setuju. “Bertentangan dengan semua upaya terbaik mereka, para cendekiawan belum berhasil mengembangkan sebuah sistem yang persis seperti kami miliki. Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, Allah menciptakan kami dengan cara yang paling indah, dan dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan kami, persis seperti semua makhluk hidup lainnya.”
Kamal tersenyum. “Terimakasih. Apa yang sudah kamu ceritakan padaku sungguh menarik. Aku sekarang menyadari apa makna ayat yang kubaca kemarin, “Maka, apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?’ (Surat an-Nahl: 17). Ketika kamu pikirkan diri sendiri, juga semua makhluk hidup yang telah diciptakan Allah, ada banyak sekali contoh untuk diambil hikmahnya!!”
“Ya, Kamal, setiap makhluk hidup adalah bukti keutamaan seni penciptaan Allah. Kini, kapanpun kaulihat sesuatu, kamu akan mampu memperhatikannya. Sekarang, aku harus pergi. Tapi, jangan lupa dengan apa yang pernah kita obrolkan!”
Kamal melambaikan tangan kepada temannya. “Senang sekali bertemu denganmu. Mudah-mudahan aku bisa melihatmu lagi ...”
Dalam perjalanan pulang, merenungkan rancangan kunang-kunang yang begitu menakjubkan, Kamal ingin segera memberitahu keluarganya tentang percakapannya dengan teman kecilnya.
Ialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al Hasyr: 24).
Laut Merah terletak di antara dua gurun pasir. Tak ada sungai ataupun air segar yang mengalir. Dengan kata lain, tidak ada pertukaran oksigen atau nitrogen. Normalnya, laut seperti ini akan menjadi gurun tandus seperti daratan yang mengelilinginya. Namun, di Laut Merah terdapat beranekaragam koral. Koral-koral yang mampu hidup di tempat ini, kendati berada dalam kondisi-kondisi sulit, dapat melakukan hal tersebut karena simbiosis (yaitu, cara hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya) yang mereka bangun dengan makhluk-makhluk lain yang menyerupai tanaman, disebut alga (algae). Alga menyembunyikan diri dari musuh-musuhnya di dalam karang-karang koral, dan menggunakan sinar matahari untuk berfotosintesis. Gaya hidup yang harmonis dari kedua makhluk ini merupakan bukti lain dari keajaiban penciptaan Allah