Selasa, 22 April 2014

dlanggu wisata desa mojekerto

Wisata Desa Mojokerto, seperti itulah kebanyakan orang mengenalnya. Sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Randugenengan Kec Dlanggu Mojokerto. Masih tetangga desa dengan desa yang saya tempati, Pohkecik. Saya sendiri sudah lama mengetahui nama wisata desa, namun baru satu kali saat hari minggu tanggal 17 November 2013 kemarin bersama istri dan anak saya Hayyu.

wisata desa mojokerto
gambarnya dari situs wisata desa :wisatadesamojokerto.wordpress.com

Lokasi wisata desa mojokerto mudah diakses baik dari arah Jombang, Surabaya, Mojosari dan Dlanggu. Dari arah selatan bisa melewati Pohkecik gang 1 lurus nanti tembus balai desa Randugenengan belok kiri. Dari arah Jombang, Surabaya dan Mojokerto kota silakan anda menuju Perempatan desa Tangunan terlebih dahulu. Dekat dengan SMP Puri, nah letak wisata desa berada di belakang SMP Puri, kurang lebih 1 km arah belakang SMP Puri. Wisata Desa Mojokerto memiliki wahana permainan anak-anak, kolam renang anak dan dewasa serta outbond. Untuk tiket masuk menuju lokasi wisata desa, khusus dewasa seharga Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) sedangkan untuk anak-anak seharga Rp 8.000 (delapan ribu rupiah). Kami yang membawa anak kurang dari tiga tahun, cukup membayar 2 karcis saja.

Suasana didalam wisata desa cukup sejuk dan asri karena banyak pohon yang cukup lebat. Perlu diketahui wisata desa ini bukan wisata alam, melainkan wisata buatan yang terletak jauh dari keramaian kota. Udaranya masih belum tercemar polusi asap kendaraan bermotor.

Maksud kami mengunjungi wisata desa hanya untuk mengetahui keingintahuan kami tentang wisata desa. Berhubung ada kolam renangnya, sekalian saya nyebur di kolam renang, begitu mengenalkan Hayyu pada renang. Rasa kangen terhadap renang setelah setahun lebih saya tidak berenang membuat saya kegirangan saat berenang. Saking semangatnya, saya keluarkan kemampuan saya dalam satu kali putaran kolam renang standart. Hasilnya, badan malah tidak bugar melainkan boyok saya terasa sakit karena saya tidak melakukan pemanasan. Nafas ngos-ngosan membuat saya sadar diri dan tidak melanjutkan berenag di kolam standar, berenang di kolam anak-anak lebih mengasyikkan. Gaya berenang saya cukup dengan gaya bebas (baca: bebas tenggelam) dan gaya dada.
Setelah rasa penasaran kami terhadap wisata desa mojokerto terbayar, kami memutuskan untuk pulang karena langit sudah disambut dengan mendung.

1 komentar: